Seorang turis Amerika yang mencuri pecahan marmer dari reruntuhan Romawi Kuno mengirimkannya kembali ke Italia. National Roman Museum mengatakan bahwa belum lama ini mereka menerima bingkisan dari Atlanta, Georgia. Bingkisan itu berisi batu dan sebuah surat bertuliskan "To Sam, love Jess, Rome 2017" , tertulis di atasnya dengan spidol, direktur museum Stéphane Verger mengatakan kepada surat kabar Il Messaggero.
Batu itu dibungkus dengan koran, ditempatkan dalam kotak karton, dan dikirim dengan catatan di mana pengirim mengungkapkan rasa malu mereka, kata The Telegraph. "Maafkan saya karena menjadi orang Amerika yang begitu bodoh," tertulis dalam surat tersebut. "Saya mengambil sesuatu yang bukan milikku untuk diambil."
"Saya merasa tidak enak karena tidak hanya mengambil barang ini dari tempat yang semestinya, tapi juga menulis (coretan) di atasnya." "Saya menghabiskan waktu berjam jam mencoba menghapus tulisan itu, tetapi tidak berhasil," tulis orang itu. Bingkisan beserta sepucuk surat itu juga diabadikan dan diunggah ke dalam akun sosial media Twitter @ChasingAphrodit.
Verger memberi tahu Il Messagero bahwa dia tersentuh oleh pesan itu. Dia juga mengira bahwa pesan itu bisa jadi hasil pencerahan yang disebabkan oleh tekanan pandemi virus corona. "Ini memengaruhi saya justru karena dia wanita muda dan dia menyadari bahwa dia salah," katanya.
"Ini adalah gerakan spontan, tetapi buah dari refleksi sadar." "Mungkin terkurung oleh pandemi virus corona membuatnya sedikit merenung dan membangkitkan kesadarannya," tambah Verger. Dilaporkan dalam , Verger juga mengatakan tindakan itu bisa jadi dipicu oleh kasus dua turis Kanada, yang bulan lalu mengembalikan lima pecahan batu yang dicuri dari Pompeii.
"Saya masih muda dan bodoh. Saya ingin memiliki sepotong sejarah," kata sebuah catatan yang dibungkus dengan bebatuan yang dikembalikan, ditandatangani oleh seseorang bernama Nicole, menurut The Times of London . "Sejak itu nasib buruk bermain dengan saya dan keluarga saya," tambah turis Pompeii.