Awas, Ini 5 Faktor Risiko Pemicu Gingivitis Kronis!

Masalah pada rongga mulut tak hanya terbatas pada sariawan dan sakit gigi. Ada juga kondisi yang disebut gingivitis kronis. Ini merupakan radang gusi yang disebabkan oleh adanya infeksi bakteri. Biasanya orang yang mengalami kondisi ini akan merasakan pembengkakan pada gusi akibat proses peradangan. Gangguan kesehatan ini tentu terjadi karena faktor penyebab tertentu.

Faktor Risiko Radang Gusi

Penyebab utama munculnya radang gusi adalah plak. Penumpukan plak yang terjadi secara terus-menerus menyebabkan bakteri berkembang biak dengan bebas. Hal inilah yang kemudian bisa memicu terjadinya peradangan pada gusi. Selain itu radang gusi juga dipicu oleh adanya beberapa jenis faktor risiko, seperti:

1. Kebersihan Rongga Mulut

Pertama ada faktor risiko berupa kebersihan rongga mulut. Kebiasaan individu dalam menjaga kebersihan mulutnya akan berpengaruh pada munculnya berbagai jenis masalah kesehatan gigi dan gusi. Radang gusi ini bisa saja muncul akibat penumpukan plak didukung oleh kelalaian individu tersebut dalam menjaga kebersihan rongga mulut.

 

Proses peradangan yang terjadi dipicu oleh adanya bakteri. Bakteri ini tak akan menyebabkan peradangan jika Anda menjaga kebersihan mulut dengan baik. Oleh sebab itu sangat disarankan untuk rajin menyikat gigi, berkumur, menggunakan dental floss, dan upaya pembersihan lainnya.

2. Riwayat Genetik

Gingivitis kronis ternyata juga dipengaruhi oleh riwayat genetik. Ada sebuah penelitian dari American Academy of Periodontology menyatakan bahwa sebanyak 30% kasus radang gusi dipicu adanya faktor genetik. Jadi jika orang tua maupun kakek neneknya mengalami peradangan gusi maka keturunan di bawahnya juga memiliki risiko yang sama.

3. Kondisi Mulut Kering

Individu dengan kondisi rongga mulut yang kering juga memiliki risiko peradangan gusi yang lebih besar. Mulut kering disebabkan oleh produksi saliva yang menurun. Padahal, saliva di rongga mulut punya peran besar dalam mengendalikan perkembangan bakteri. Aliran saliva dan kandungan di dalamnya diketahui efektif membersihkan bakteri rongga mulut.

 

Saat produksi saliva menurun maka pembersihan rongga mulut tidak akan berjalan secara optimal. Kondisi ini kemudian memicu perkembangan bakteri berjalan lebih lancar dan terjadilah peradangan. Salah satu penyebab mulut kering ini adalah dehidrasi sehingga sangat disarankan untuk selalu memenuhi kebutuhan air minum setiap hari secara optimal.

4. Kurang Asupan Gizi

Orang yang kekurangan asupan gizi ternyata juga punya risiko lebih besar menderita radang gusi. Zat nutrisi dan berbagai jenis vitamin sangat diperlukan oleh tubuh untuk menjaga kesehatan termasuk kesehatan rongga mulut. Terutama untuk vitamin C yang sangat dibutuhkan untuk menghindari berbagai jenis masalah pada rongga mulut.

 

Penerapan pola makan yang sehat dan seimbang memang sangat penting bagi tubuh. Cobalah untuk lebih sering mengonsumsi buah dan sayur agar kebutuhan vitamin C selalu terpenuhi. Pastikan untuk menghindari konsumsi makanan manis maupun makanan berminyak yang bisa berpengaruh pada kondisi kesehatan rongga mulut.

5. Perubahan Hormon

Fluktuasi hormon ternyata juga bisa ikut berpengaruh pada munculnya masalah peradangan gusi. Misalnya saja pada wanita yang hamil, menstruasi, maupun menopause. Kondisi-kondisi ini bisa menyebabkan sirkulasi darah ke gusi meningkat. Akibatnya, gusi bisa lebih mudah bengkak, meradang, dan mengalami perdarahan.

 

Gingivitis kronis bisa diatasi dengan konsumsi beberapa jenis obat. Dokter biasanya akan memberikan obat pereda nyeri agar penderita merasa lebih nyaman. Selain itu dokter juga bisa memberi obat antibiotik untuk membantu menekan perkembangan bakteri di rongga mulut. Selain itu individu yang mengalami radang gusi juga harus memelihara kebersihan rongga mulutnya secara optimal.

Leave a Reply

Your email address will not be published.