Sebagai investor pemula, kamu harus sadar akan kenyataan bahwa tidak ada investasi yang 100% aman, tanpa risiko. Ada kemungkinan dana yang kamu investasikan berkurang, habis, atau bahkan lenyap. Oleh karena itulah diperlukan tips memulai investasi terbaik untuk pemula yang bisa kamu terapkan, untuk membuat risiko tersebut menjadi terukur.
1. Tentukan Tujuan Investasi
Hal pertama yang harus kamu lakukan sebelum berinvestasi adalah menentukan tujuan investasi yang ingin kamu capai. Dengan mengetahui tujuan keuangan yang ingin dicapai, maka kamu bisa menghitung berapa besar uang investasi yang harus disisihkan tiap bulan, dan untuk berapa lama.
Dengan mengetahui tujuan investasi, kamu juga menentukan strategi investasi yang tepat. Apakah untuk dana pensiun, membeli rumah, liburan, tabungan masa depan, dana darurat, dll. Jika sudah menentukan tujuan berinvestasi, kamu jadi punya gambaran yang lebih jelas untuk memilih instrumen investasi yang bisa memenuhi tujuanmu.
2. Hitung Kebutuhan dan Jangka Waktu Investasi
Setelah mengetahui dengan pasti tujuan keuangan yang ingin kamu capai, maka yang perlu kamu lakukan adalah menghitung target dana yang ingin diperoleh, jumlah dana investasi per bulan atau per tahun yang harus dibayar, dan jangka waktu investasinya.
Semakin dekat dan besar target dana yang ingin kamu peroleh, maka semakin besar biaya yang harus kamu bayar. Gunakan rumus-rumus finansial gratis yang saat ini banyak di internet. Dengan mengetahui target dana, jumlah uang yang sanggup disisihkan per bulan, dan jangka waktunya, maka kamu bisa mencari jenis investasi yang tepat.
3. Sesuaikan dengan Profil Risikomu
Setelah menentukan tujuan investasi, kamu juga perlu memilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko. Profil risiko adalah batas toleransi risiko yang bisa atau sanggup kamu tanggung. Dengan mengetahui profil risiko kamu sendiri, maka kamu bisa menentukan jenis-jenis investasi apa saja yang sesuai.
Jika memang kamu tidak mampu menanggung resiko terlalu besar, lebih baik memilih instrumen yang beresiko kecil, seperti emas, reksadana pasar uang dan pendapatan tetap, obligasi negara, atau deposito. Walau potensi keuntungannya kecil namun resikonya juga kecil. Setelah lebih jago, kamu bisa mulai investasi saham, reksadana saham, ataupun forex.
4. Mulai dari Sekarang
Waktu tidak bisa diputar balik. Oleh karena itulah waktu adalah aset berharga dalam hal investasi. Semakin cepat kamu memulai investasi, maka semakin panjang waktu yang diperlukan untuk mencapai target. Biaya investasi yang dibutuhkan juga akan lebih rendah jika kamu mulai investasi sejak dini.
5. Pelajari Jenis Investasi yang Kamu Pilih
Jangan membeli kucing dalam karung. Kamu harus mau mempelajari keuntungan dan kerugian dari investasi yang kamu pilih. Pelajari juga hal-hal fundamental hingga strategi-strategi investasi 100 ribu profit harian untuk memaksimalkan keuntungan yang kamu peroleh.
6. Sisihkan Dana Investasi di Awal
Setelah menentukan jenis investasi yang dipilih, sekarang saatnya menjalankannya. Pastikan semua kebutuhan hidup sudah terpenuhi. Setelah itu, sisihkan dana di awal setelah gaji diperoleh. Sisihkan setidaknya 10% dari total pendapatan kamu untuk investasi rutin.
Setelah gajian, segera bagi penghasilanmu ke dalam pos-pos pengeluaran bulanan; belanja rutin, cicilan utang, asuransi, termasuk investasi. Setelah itu langsung masukan dana yang sudah kamu sisihkan di instrumen investasi pilihanmu.
7. Pantau Perkembangan Investasi Milikmu
Setelah memilih, jangan lupakan. Pantau terus perkembangan dana investasi yang kamu pilih. Sesuaikan jika kemudian dalam jangka waktu 6 bulan sampai 1 tahun, hasilnya tidak sesuai harapan. Apalagi jika kamu memilih instrumen investasi yang memiliki fluktuasi cukup tinggi, seperti saham dan forex trading.
8. Jangan Panik Saat Nilai Investasi Turun
Jangan panik saat kamu melihat nilai investasi turun. Kamu harus tenang, lakukan analisis, apakah ada kemungkinan untuk naik atau memang harus dilepas supaya tidak terlalu besar kerugiannya. Maka dari itu kamu perlu terus mempelajari dan menambah pengetahuan sehingga bisa tetap tenang dalam segala kondisi.
9. Diversifikasi
Untuk mengurangi risiko kerugian, kamu perlu membagi portofolio investasi dengan risiko yang berbeda, risiko tinggi, risiko menengah, dan risiko rendah. Dengan campuran tersebut, maka jika ada portofolio investasi yang merah, harapannya akan ada jenis investasi lain yang bisa menutup kerugiannya.
Kamu juga bisa membaginya di instrumen investasi 100 ribu hasilkan jutaan rupiah. Jadi jika sewaktu-waktu butuh dana darurat, kamu bisa mencairkan dana dari investasi jangka pendek tersebut.
Selamat berinvestasi!