10 Kebiasaan Baru di Bandara yang Wajib Diketahui Penumpang Pesawat

Pandemi Covid 19 membawa perubahan di sektor penerbangan dunia termasuk juga di Indonesia. Stakeholder penerbangan nasional merespons pandemi dengan melakukan adaptasi supaya operasional penerbangan khususnya tetap terjaga. Penumpang pesawat misalnya melakukan adaptasi kebiasaan baru untuk menuju newnormal.

"Pemandangan penumpangpesawat yang berhenti di depan mesin otomatis hand sanitizer untuk kemudian membersihkan tangan adalah hal yang biasa sekarang," ucap Direktur Utama PT. Angkasa Pura II MuhammadAwaluddin dalam keterangannya, Minggu (13/6/2020). "Mereka kini lebih memperhatikan aspek kesehatan dan kebersihan," tambah dia. Berikut kebiasaan baru penumpangpesawat dan pengunjung di bandara bandara PT Angkasa Pura II:

Penggunaan masker juga menjadi kebiasaan baru bagi penumpangpesawat, bahkan menjadi suatu hal yang wajib. Penumpang menggunakan masker mulai dari bandara hingga saat berada di pesawat. Penumpang pesawat dan pengunjung bandara menjadi lebih sering mencuci tangan baik itu menggunakan hand sanitizer mau pun dengan air mengalir di wastafel.

Sejak pandemi diumumkan pada Maret 2020, PT Angkasa Pura II menyediakan hingga 355 mesin otomatis hand sanitizer di 19 bandara yang dikelola perseroan. Selain itu, PT Angkasa Pura II juga menambah sebanyak 53 wastafel guna melengkapi wastafel yang sudah ada di toilet dan tempat lainnya. Penumpang pesawat kini sangat memahami pentingnya physical distancing. Di ruang tunggu (boarding lounge) atau di titik titik antrean, penumpangpesawat menerapkan physical distancing bahkan terkadang tanpa diingatkan.

Di masa adaptasi kebiasaan baru ini, setiap penumpangpesawat harus melakukan PCR test dengan hasil negatif Covid 19 dan rapid test dengan hasil non reaktif Covid 19. Bagi penumpang rute domestik saat ini diwajibkan membawa identitas diri dan dokumen surat hasil PCR test (berlaku 7 hari pada saat keberangkatan) atau rapid test (berlaku 3 hari pada saat keberangkatan) untuk diperiksa di bandara. Di tengah pandemi, penumpangpesawat juga sangat mematuhi prosedur penerbangan yang ditetapkan pemerintah.

"Dibandingkan dengan kondisi normal, penumpangpesawat kini tiba di bandara jauh lebih awal untuk memproses keberangkatan. Seperti misalnya di Bandara Soekarno Hatta, biasanya mungkin mereka tiba 1 jam sebelum keberangkatan domestik, sekarang calon penumpang sudah ada di bandara 2 3 jam sebelum keberangkatan," kata Awaluddin. Di masa pandemi ini, sentuhan dengan berbagai benda memang harus dikurangi. Penumpang pesawat pun memilih itu sebagai kebiasaan baru. Menyusul hal tersebut, PT Angkasa Pura II menyediakan fasilitas touchless seperti misalnya tombol pedal kaki di lift, wastafel otomatis, mesin hand sanitizer otomatis dan lain sebagainya.

Pengukuran suhu tubuh yang dilakukan penumpangpesawat kini menjadi hal yang biasa di bandara PT Angkasa Pura II. Di seluruh bandara PT Angkasa Pura II saat ini terdapat 82 alat thermos gun dan 29 thermal scanner guna mengukur suhu tubuh penumpang. Melakukan check in secara mandiri merupakan kebiasaan baru di tengah pandemiCovid 19.

Di seluruh bandara PT Angkasa Pura II, setiap bulannya penumpang yang melakukan self check in di tengah pandemi ini berkisar 1.000 – 2.000 penumpang, atau 10 persen lebih dari total penumpang saat pembatasan penerbangan. Penumpang pesawat saat ini lebih sering bertransaksi secara cashless, tidak menggunakan uang kertas atau logam guna menekan risiko penyebaran. Transaksi secara cashless juga menghindari kasir dan pelanggan saling melakukan kontak fisik.

Adapun PT Angkasa Pura II dalam waktu dekat juga akan meluncurkan aplikasi Travelation (Travel Declaration) untuk memeriksa dokumen secara digital. Melalui aplikasi Travelation, calon penumpang pesawat dapat mengunggah (upload) berkas dokumen perjalanan yang diperlukan sebagai syarat diperbolehkan untuk terbang. Awaluddin mengatakan digitalisasi di segala aspek operasi dan pelayanan bandara memang menjadi suatu keharusan terlebih di saat kondisi pandemiCovid 19 seperti saat ini.

"Tuntutannya adalah efisiensi dalam hal waktu di tengah adanya prosedur tambahan yang harus dijalani penumpangpesawat, dan salah satu solusi adalah melalui aplikasi Travelation," tutup MuhammadAwaluddin.

Leave a Reply

Your email address will not be published.