Vitalia Shesa terjerat kasus narkoba dengan barang bukti sabu sabu dan berbagai jenis narkoba lainnya, berikut ini adalah bahaya sabu sabu untuk tubuh. Artis dan model Vitalia Shesa terjerat kasus narkoba dan resmi ditetapkan sebagai tersangka. Dilansir dari Kompas.com, Berikut ini adalah berbagai kebiasaan seperle yang tanpa disadari bisa meningkatkan risiko komplikasi penyakit jantung.
"Tes urine positif menggunakan, pertama metafetamin, yang kedua amfetamin yang ketiga benzodiazepin dari H5 (happy five)," kata Yusri Yunus dalam jumpa pers di Polres Metro Jakarta Barat, Kamis (27/2/2020), seperti dilansir dari Kompas.com. Vitalia ditangkap bersama dengan kekasihnya yang berinisial AW di Apartemen Mansion Kemayoran, Pademangan, Jakarta Utara pada Senin (24/02/2020) malam. Dari penangkapan Vitalia, barang bukti yang disita adalah sabu sabu, ekstasi dan pil 5.
Vitalia dikenakan Pasal 114 ayat (1) sub 112 ayat (1) dan pasal 132 ayat (1) UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Sebelumnya, Vitalia pernah terjerat kasus narkoba juga pada tahun 2015 lalu. Kemudian Vitalia kini terjerat kasus narkoba lagi dengan barang bukti sabu sabu, ekstasi dan H5.
Sabu sabu adalah salah satu jenis narkoba yang banyak disalahgunakan. Dalam bahasa medis, sabu sabu disebut dengan metamfetamin yang merupakan jenis narkotika. Narkoba jenis ini bisa digunakan untuk keperluan medis dalam pengobatan pasien gangguan hiperaktif atayu ADHD.
Lalu, apa akibatnya jika metamfetamin disalahgunakan? simak faktanya berikut ini. Seperti yang kita tahu, penyalahgunaan narkoba memang berujung pada kecanduan. Selain kecanduan, dosis penggunaan sabu juga akan meningkat seiring dengan intensitas penggunaan.
Hal ini terjadi karena sabu sabu mengeluarkan dopamin dalam jumlah besar di otak yang bisa menimbulkan efek euforia. Setelah efek obat ini hilang, pengguna akan tidak mampu memproduksi dopamin sementara waktu, akibatnya ia membutuhkan obat ini untuk kembali merasa normal. Jika dipenuhi secara terus menerus, maka akan menimbulkan efek yang parah untuk kesehatan mental.
Hal yang mungkin terjadi adalah kelelahan, depresi, disorientasi dan sakau. Efek dari penggunaan narkoba jenis sabu ini tidak hanya menyerang kesehatan mental, tetapi juga fisik. Ada berbagai jenis penyakit jantung yang ditimbulkan dari konsumsi sabu sabu.
Serangan jantung, aterosklerosis dan stroke bisa terjadi karena konsumsi sabu sabu. Awalnya, pengguna akan merasakan gejala gejala ringan seperti detak jantung tidak teratur dan tekanan darah tinggi. Tetapu jika terjadi dalam jangka panjang, maka gejala yang awalnya sepele ini menjadi masalah besar untuk jantung.
Hepatitis juga bisa terjadi pada pengguna narkoba jenis sabu sabu. Penyakit yang menyerang organ hati ini bisa terjadi karena hati akan melemah karena penggunaan sabu. Akibatnya, organ hati tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik dam menyebabkan penyakit hepatitis.
Psikosis juga efek berbahaya yang pasti terjadi pada pengguna sabu sabu. Pengguna sabu sabu akan mengalami gangguan membedakan mana yang realitasa dan mana yang halusinasi. Hal ini terjadi karena penurunan kadar dopamin pada otak.
Gejalanya adalah rasa takut atau paranoid, agresif, gangguan mood, halusinasi visual dan delusi. Efek ini bisa muncul secara tiba tiba dan berlangsung lama, bisa selama bulanan atau tahunan.