Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkopukm) mengapresiasi berbagai inisiatif yang dilakukan Gojek untuk mengakselerasi pertumbuhan UMKM di Indonesia, terutama inisiatif yang berbasis teknologi. Dukungan Gojek dan ekosistem digitalnya bahkan diharapkan membantu Kemenkopukm merealisasikan target 10 juta UMKM Go Digital pada akhir tahun 2020. Hingga Juni 2020, sebanyak 9,6 juta UMKM di Indonesia tercatat telah go digital.
Deputi bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemenkopukm RI Arif Rahman Hakim mengatakan, Indonesia merupakan pasar digital yang besar dengan potensi mencapai US$133 miliar atau setara dengan Rp760 triliun. Sementara, nilai transaksi digital baru mencapai US$40 miliar. Dia menjelaskan, peluang ini harus bisa dimanfaatkan. UMKM harus bisa membaca peluang dan mampu menyesuaikan diri, salah satunya dengan go digital.
"Jika bisa ditangkap sekian persen dari peluang itu, ini menambah optimisme kita semua bahwa target untuk meningkatkan pelaku usaha yang Go Digital bisa tercapai,” ujarnya di acara diskusi online bertajuk 'UMKM Go Digital–Dukungan untuk Pemulihan Ekonomi Nasional #MelajuBersamaGojek', Selasa 911/8/2020). Arif menjelaskan, Kemenkop UKM menargetkan kenaikan sebanyak 2 juta pelaku usaha yang terhubung dengan teknologi digital pada akhir tahun 2020, yaitu menjadi 10 juta pelaku usaha dari sebelumnya 8 juta pelaku usaha di tahun 2019. Sementara itu per Juni 2020, Kemenkopukm mencatat jumlah pelaku UMKM yang telah bermigrasi ke ranah digital telah mencapai angka 9,6 juta.
Dia tak menampik, UMKM yang telah menerapkan teknologi digital terbukti tidak mengalami penurunan penjualan selama pandemi Covid 19, kecuali UMKM yang bergerak di sektor pariwisata dan transportasi yang memang menghadapi penurunan permintaan. “Kami berterima kasih kepada Gojek, khususnya, karena telah membuat bermacam aplikasi yang mendukung banyak UMKM untuk bisa memanfaatkan teknologi digital," ungkapnya. "Situasi sekarang tidak mudah di mana pada kuartal kedua performa [ekonomi] kita mengalami kontraksi. Tapi kita harus optimis, dengan komunitas besar dan menengah, semua saling bahu membahu, kalau kita bisa memanfaatkan peluang tersebut."
"Kita yakin bisa tumbuh. Dengan dukungan platform digital seperti Gojek, kami optimistis target 10 juta UMKM Go Digital dapat terpenuhi,” ujar Arif. Co CEO Gojek Andre Soelistyo mengatakan, solusi dan inisiatif yang dijalankan perusahaan superapss itu berdasarkan asas gotong royong. Bahkan pihaknya berharap akan terbit entrepreneur baru dengan solusi yang Gojek tawarkan. “Hidup dan matinya Gojek itu dengan mitra pengemudi dan UMKM kami. Kami karenanya senang dapat memberikan akses (bantuan) kepada mereka,” ungkapnya.
Inisiatif #MelajuBersamaGojek merupakan keseluruhan upaya dan teknologi dalam ekosistem Gojek yang membantu UMKM lebih mudah menerapkan digitalisasi pada setiap langkah operasional bisnis sehari hari. Selain menyediakan solusi yang komprehensif untuk UMKM seperti layanan pengiriman GoSend dan GoBox, Gojek juga bekerja sama dengan berbagai pihak lainnya termasuk mitra pembayaran seperti QRIS dan Link Aja, dan penyedia logistik Pos Indonesia, Paxel, dan JNE. “Keberhasilan transformasi digital itu adalah edukasi yang terus menerus. Ini akan menjadi komitmen kami ke depannya,” jelasnya.
Dia menyatakan, informasi tentang ragam solusi itu dapat diakses melalui situs www.melajubersamagojek.com. Pelaku UMKM dapat memperoleh sejumlah solusi yang memudahkan mereka menjalankan usahanya dengan berbasis pada teknologi digital dengan mengunduh. Antara lain aplikasi keyboard dan dashboard Selly, untuk memudahkan UMKM melayani pelanggan, MidTrans Payment Link yang adalah solusi pembayaran paling lengkap untuk usaha online, aplikasi GoBiz untuk manajemen usaha pelaku UMKM (pesan antar, pengaturan promosi, pembayaran), Moka yang adalah aplikasi kasir online dan alat pembayaran nontunai, layanan GoSend & GoBox, layanan GoPay, aplikasi GoFood, dan GoShop.