Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, pandemi virus corona (Covid 19) telah berdampak signifikan terhadap perekonomian nasioanal. Bahkan, Suharso menyebut, perekonomian nasional tengah terpuruk selama lebih dari 22 tahun terakhir akibat pandemi Covid 19. Menurut Suharso, dampak pandemi Covid 19 ini lebih berat dari krisis finansial Asia pada tahun 1998 lalu.
Hal itu disampaikan Suharso dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2020 melalui siaran video conference, Kamis (30/4/2020). "Kita memahami bahwa dewasa ini kita sedang menghadapi tantangan yang sangat berat, barangkali terberat sejak (setelah,red) krisis finansial Asia 1998 1999," kata Suharso. Untuk mengantisipasi keterpurukan ekonomi yang lebih jauh, Suharso menilai, pemerintah perlu fokus menyusun kebijakan yang dapat mengakomodasi perbaikan perekonomian nasional dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2021.
Apabila langkah tersebut tidak dilakukan, maka berbagai target pemerintah yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 2024 diyakini akan meleset. "Pandemi virus telah memberikan dampak yang besar terhadap pembangunan nasional, hal ini berpengaruh terhadap pencapaian sasaran RPJMN 2020 2024," ujar Suharso. Lebih lanjut, Suharso mengatakan, tema RKP 2021 yang diusung adalah mempercepat pemulihan ekonomi dan reformasi sosial.
Tentunya dengan fokus pada pemulihan industri pariwisata, investasi, reformasi sistem kesehatan nasional, reformasi sistem jaringan pengaman sosial dan reformasi sistem ketahanan bencana.